Kamis, 31 Maret 2011

Komik “Dream High” akhirnya dirilis !!



Komik “Dream High” Vol.01 sudah dirilis lho.. dan udah di toko-toko buku pada tanggal 30 Maret kemaren. Drama musim dingin yang sangat populer ini, dibintangi oleh MissA’s Suzy, Kim Soo-hyun dan 2pm’s Taec-yeon, sudah mencapai mimpi mereka menjadi bintang besar!
Setiap murid di Kirin High School menjadi penyanyi, artis, dan guru.  Tapi sekarang mereka menjadi kartun! Tapi, komik 2011 ini menggambarkan 5000 capture dari scene drama KBS.
Dan Volume.02 dari Komik “Dream High” akan dibuat sekitar bulan April. kita nantikan saja... :)

Rabu, 30 Maret 2011

aku hari ini........

Langit yang mulai gelap memperlihatkanku akan sisi lain kehidupan. Aku termenung mendengar suara adzan. Disana-sini sayup-sayup terdengar lantunan kata-kata nan indah sebagai rasa syukur kepada sang Maha Pencipta alam semesta. Insecta malam  pun ramai mendendangkan lagu kebangsaan mereka. Kurasakan penat ini agak berkurang karena kehangatan rumah yang merengkuhku.
                Kuliah hari ini sungguh membawa kesan yang berbeda untukku. Tak hanya ilmu pasti yang ku dapat, kali ini ilmu kehidupan pun kudapat. Allah S.W.T telah menyadarkanku akan suatu hal melalui seorang teman. Siang tadi, kucurahkan semua keluh kesahku yang selama ini tertahan dan begitu menyesakkan dada. Kuceritakan bagaimana kisahku memasuki kampusku sekarang.
                Kukatakan sejujurnya bahwa, bukanlah inginku untuk melanjutkan pendidikan di sini. Ini hanya kemauan orang tua semata, terutama ibu. Satu semester telah berlalu, namun aku tak bisa menghilangkan bayang tentang kampus impianku dan juga cita-citaku. Aku masih berharap bahwa aku bisa keluar dari tempat ini dan memulai lembaran baru di tempat lain.
                Kuceritakan pula segala kemudahan-kemudahan yang kudapat selama satu semester ini. Mulai dari IP, peringkat, dan kenikmatan-kenikmatan yang lain yang kudapat selama ini. Kusampaikan pula inginku untuk bisa keluar dari kampus ini dan melanjutkan studi di tempat lain.


                Tanpa terasa air mata menetes di kanan-kiri pipiku, baru kini kusadari nikmat Allah yang begitu dahsyat yang senantiasa mengalir tiada tara. Dada ini sesak saat kuingat niat-niat jelekku selama ini. Jantungku berdegup begitu kencangnya saat kusadari bahwa saat ini Allah tengah mengujiku melalui nikmat-nikmatNya. Aku terlalu bodoh untuk dapat menyadari sendiri semua ini, hingga Allah mengutus seorang teman untuk menyadarkanku. Air mata itu tak terbendung lagi, tangisku semakin menjadi






Ya Allah terima kasih atas ujian yang Engkau berikan, semoga hamba termasuk hamba-hamba yang lulus dari ujian yang kau berikan. ampuni kekhufuran hambaMu ini ya Allah, terlalu banyak kesalahan yang Hamba perbuat, tapi Engkau selalu memberikan nikmat-nikmat yang tiada terkira pada hamba. Akhirnya baru kini  dapat hamba sadari bahwa nikmat-nikmat yang Engkau curahkan pada Hamba bukanlah nikmat semata, tetapi sesungguhnya  dibalik semua ini Engkau tengah menguji hamba. Terima kasih telah menyadarkan hamba ya Allah, hingga mulai saat ini hamba bisa lebih banyak mengucap syukur padamu, begitupun seterusnya.

Alhamdulillah

-belum selesai-

Minggu, 27 Maret 2011

hihihiiiiiiiii

INNOcent

            Sayangnya kau terlalu cuek. Terlalu lama aku menungu, terlalu sakit aku untuk menanti lebih lama. Tiga tahun lamanya. Selama itu aku ada dihadapanmu. Jarak diantara kita tak sampai 2 meter. Sampai saat ini aku tak habis pikir mengapa ada makhluk sepertimu di muka bumi ini. Rasanya tak pantas bumi ini terinjak kaki cuekmu.
           Yaa, mungkin seorang sahabat baik memintaku untuk lebih bersabar dan berusaha. ‘baru tiga tahun! Ayolaahh!’. Baru? Tiga tahun masih dikata baru? Harus berapa lama lagi sobat? Aku sudah tak sanggup lagi. Mungkin ini saat yang tepat ‘to say goodby’.
           Mungkin saatnya aku bersyukur bahwa aku belum pernah mengenalmu selama tiga tahun dalam lingkaran berjari-jari kurang dari 2 meter yang sama. Mungkin bila aku mengenalmu aku akan merasa tak nyaman, atau perasaan-perasaan lain yang tak menyenangkan dan membuat hidupku hampa.
           Semoga kita tak pernah saling mengenal  untuk selamanya. Menjauhlah dari hadapku, jangan pernah tampakkan dirimu lagi, dan jangan pernah melihat ke arahku. Pergilah kau bersama kecuekanmu. Dan aku pergi membawa senyumku.

Sabtu, 26 Maret 2011

Dies Natalis

Dies Natalies tinggal menghitung hari, di sana-sini semua orang ramai membicarakan persiapan untuk dies natalis. Acara ini merupakan acara tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Poltekkes yang mengikutsertakan semua Kampus untuk berpartisipasi. Tahun ini, dies natalies dilaksanakan di Pekalongan. Konon katanya, kampus 7 terutama prodi kebidanan selalu meraih juara dalam beberapa kompetisi yang diadakan. Begitu pula tahun ini, kami berharap dapat merebut banyak piala dan piagam penghargaan.
    Persiapan dimulai dari pemilihan anak yang akan diikutkan seleksi lebih lanjut untuk kemudian dikirim ke medan laga pada april mendatang. Bertempat di kelas, seorang teman baik -yang memang berasal dari divisi minat dan bakat (organisasi Prodi), dan memang bertugas memilih anak yang berpotensi- mulai menunjuk satu demi satu mahasiswa. Perlahan tapi pasti, kuota dari setiap kategori kompetisi  semakin penuh. Kemudian tiba waktunya untuk pemilihan mahasiswa untuk mengikuti kompetisi designing. Aku, yang kurasa tak memiliki bakat yang pasti, merasa takkan ada yang akan memilihku. Namun tak disangka tak diduga dan tanpa kata, namaku dituliskan di papan tulis.
    Aku berusaha menolak paksaan itu, namun tak dihiraukan. Yasudahlah, aku pasrah saja. Namun yang ada dalam pikiranku sekarang, apa nanti aku bisa? Apa mungkin aku akan gugur pada seleksi tahap awal? Atau mungkin karena sebuah mukjizat aku bisa lolos seleksi tahap pertama, lalu ikut dies natalies tapi aku stuck disana?
    Tak ada yang tahu. Yang bisa kulakukan kini hanya berpasrah dan selanjutnya berikhtiar, lalu akhirnya bertwakal, hanya pada Allah S.W.T. Semoga aku bisa melakukan yang terbaik. and i will do my best :)

Rabu, 23 Maret 2011

untitled

aku tersenyum
mengapa hampa masih kurasa
aku tertawa
mengapa kosong masih kurasa

untuk sahabatku

jangan sedih sahabatku, aku di sini untukmu, tuk hibur hatimu yang pilu, tuk buatmu tersenyum kembali
jangan menangis sahabatku, air matamu terlalu berharga tuk ratapinya, hatimu terlalu mulia tuk disakitinya
lupakan dia sahabatku, tak pantas dia untukmu,
biarlah dia berlalu, benar katamu, cinta tak selalu butuh hati, tapi kadang butuh logika.

untuk sahabatku di sana, jangan sedih yaa...pangeranmu yang sesungguhnya tengah menunggumu, dan tengah berjuang mencarimu. :)

Jalan sekolah, jalan Jend Gatoet Soebroto

           Jalan sekolah? jalan Gatoet Soebroto? apa hubungannya? ternyata dua nama jalan ini tidak merujuk pada dua jalan yang berbeda tapi merupakan satu jalan sama. jalan gatoet soebroto -atau yang biasa disebut jl. gatsu oleh para pengguna jalan- ini ternyata dulunya bernama jalan sekolah. jadi, bisa dibilang kalo jalan sekolah itu adalah masa lalunya jalan Gatoet Soebroto. *hehe 
         Mengapa jalan sekolah? konon orang-orang terdahulu memang menyebut jalan yang terbentang mulai dari kebon dalem sampai pertigaan Pasar Manis ini, sebagai jalan sekolah karena di sepanjang jalan ini, tepatnya di kanan kiri jalan, terdapat begitu banyak bangunan sekolah mulai dari TK, SD, SMP, sampai SMA, nah lho lengkap banget kan. Kalo TK, SD aku tak begitu paham, tapi kalo SMP dan SMA yang aku tahu, ada SMP N 3 Purwokerto, SMP N 2 Purwokerto, SMP  Susteran, dan SMP Kristen. Sedangkan SMAnya, ada SMA N 1 Purwokerto, SMA N 2 Purwokerto, SMA N 5 Purwokerto, SMA Bruderan, dan SMA Kristen. 
         yaa..memang sekolah-sekolah yang bersinggasana di jalan sekolah adalah sekolah-sekolah yang termasuk bagus, terutama SMA N 1 Purwokerto, yang notabene adalah sekolahku. hehehee 
         Dahulu kala, lalu lalang di jalan sekolah didominasi oleh sepeda, semua orang mulai dari anak sekolah, mahasiswa, sampai orang dewasa dengan berbagi profesi menjajaki jalan sekolah menggunakan sepeda mereka. di sana-sini yang terlihat hanya sepeda,sepeda,dan sepeda, sedikit dari pengguna jalan yang mengendarai sepeda motor ataupun yang berjalan kaki. Tak mengherankan jika banyak warga yang bertempat tinggal di jalan sekolah membuka jasa bengkel sepeda di tepi jalan. Usaha ini adalah usaha yang sangat menjajnjikan ketika itu.
         Pohon-pohon hijau nan rindang  berdiri di kanan kiri jalan menyambut setiap mereka yang lewat. tak ada kepulan asap kendaraan bermotor yang menyesakkan paru, tak ada suara bising kendaraan bermotor yang membuat gendang telinga serasa hendak pecah, semua bersahabat dengan alam. 
          Yang ada hanya kesejukan dan ketenangan yang menyenangkan. Terik matahari pun tak begitu menusuk, tak perlulah memakai sunblock dengan spf 15 ataupun 25. Karena manusia kala itu bersahabat dengan alam, maka alampun melindungi manusia sebagai tanda terimakasihnya.
            Ada satu hal yang menarik dari jalan ini, di suatu sudut jalan, terdapat sebuah tugu yang menjulang tinggi ke angkasa, berwarna putih dan bentuknya unik. mungkin setiap orang mempunyai sebutan tersendiri untuk tugu ini, aku sendiri sering menyebut tugu lilin -tak lain karena bentuknya sperti lilin- atau tugu monas -hanya sebutan saja. hehe-. sedangkan nama sebenarnya ialah tugu Pembangunan, tugu ini dibangun sebagai tanda penghormatan kepada pahlawan yang telah berjasa membangun kota purwokerto.
           Selain itu, banyak tempat menarik di sepanjang jalan ini, diantaranya : polsek Purwokerto Timur, Kejaksaan Negeri, eks Kantor Pelayanan Pajak, Diperindagkop, DPU, Perpustakaan Umum Daerah, Polwil Banyumas, eks Kantor Pemb. Gubernur, Bank Jateng, Bank Indonesia, Sate Putra Saudara, Pujasera, Kantor KPH Banyumas Timur, Hotel Pandawa, Hotel Mutiara,Rumah Sakit Elisabeth,Apotek Omnia Farma,Apotek Sang Dwi Warna,Gedung Kesenian Soetedja, dan Pasar Manis (ujung barat)
            Namun sayang, keadaan jalan gatsu sekarang sangat berbeda dengan masa lalunya. Sepeda-sepeda tak lagi merajai jalan, yang ada hanya sepeda motor, mobil pribadi, juga angkutan umum. kesejukan tak lagi menyelimuti pengguna jalan, ketenangan pun lenyap berganti kebisingan, dan asap hitam mengepul dimana-mana. Kerja pohon hijau yang tak lagi serindang dulu, kini semakin berat dengan banyaknya karbonmonoksida yang harus mereka cerna. Manusia bukan lagi sahabat alam. Tak ada yang dapat menyalahkan dan dipersalahkan atas keadaan ini,  namun tak sadarkan wahai manusia-manusia, sesungguhnya keadaan ini adalah sebab kita. kita kotori alam ini, kita bisingi alam ini setiap waktu, setiap hari, setiap saat. Tak sadarkah kalian?! marilah mulai dari sekarang, mulai dari diri kita sendiri, mari kita tingkatkan rasa persahabatan dengan alam, kasihan alam ini di usia yang makin menua, hanya sedikit bahkan hampir tak ada yang mau bersahabat dengannya.