Dies Natalies tinggal menghitung hari, di sana-sini semua orang ramai membicarakan persiapan untuk dies natalis. Acara ini merupakan acara tahunan yang rutin diselenggarakan oleh Poltekkes yang mengikutsertakan semua Kampus untuk berpartisipasi. Tahun ini, dies natalies dilaksanakan di Pekalongan. Konon katanya, kampus 7 terutama prodi kebidanan selalu meraih juara dalam beberapa kompetisi yang diadakan. Begitu pula tahun ini, kami berharap dapat merebut banyak piala dan piagam penghargaan.
Persiapan dimulai dari pemilihan anak yang akan diikutkan seleksi lebih lanjut untuk kemudian dikirim ke medan laga pada april mendatang. Bertempat di kelas, seorang teman baik -yang memang berasal dari divisi minat dan bakat (organisasi Prodi), dan memang bertugas memilih anak yang berpotensi- mulai menunjuk satu demi satu mahasiswa. Perlahan tapi pasti, kuota dari setiap kategori kompetisi semakin penuh. Kemudian tiba waktunya untuk pemilihan mahasiswa untuk mengikuti kompetisi designing. Aku, yang kurasa tak memiliki bakat yang pasti, merasa takkan ada yang akan memilihku. Namun tak disangka tak diduga dan tanpa kata, namaku dituliskan di papan tulis.
Aku berusaha menolak paksaan itu, namun tak dihiraukan. Yasudahlah, aku pasrah saja. Namun yang ada dalam pikiranku sekarang, apa nanti aku bisa? Apa mungkin aku akan gugur pada seleksi tahap awal? Atau mungkin karena sebuah mukjizat aku bisa lolos seleksi tahap pertama, lalu ikut dies natalies tapi aku stuck disana?
Tak ada yang tahu. Yang bisa kulakukan kini hanya berpasrah dan selanjutnya berikhtiar, lalu akhirnya bertwakal, hanya pada Allah S.W.T. Semoga aku bisa melakukan yang terbaik. and i will do my best :)
0 komentar:
Posting Komentar