Rabu, 30 Maret 2011

aku hari ini........

Langit yang mulai gelap memperlihatkanku akan sisi lain kehidupan. Aku termenung mendengar suara adzan. Disana-sini sayup-sayup terdengar lantunan kata-kata nan indah sebagai rasa syukur kepada sang Maha Pencipta alam semesta. Insecta malam  pun ramai mendendangkan lagu kebangsaan mereka. Kurasakan penat ini agak berkurang karena kehangatan rumah yang merengkuhku.
                Kuliah hari ini sungguh membawa kesan yang berbeda untukku. Tak hanya ilmu pasti yang ku dapat, kali ini ilmu kehidupan pun kudapat. Allah S.W.T telah menyadarkanku akan suatu hal melalui seorang teman. Siang tadi, kucurahkan semua keluh kesahku yang selama ini tertahan dan begitu menyesakkan dada. Kuceritakan bagaimana kisahku memasuki kampusku sekarang.
                Kukatakan sejujurnya bahwa, bukanlah inginku untuk melanjutkan pendidikan di sini. Ini hanya kemauan orang tua semata, terutama ibu. Satu semester telah berlalu, namun aku tak bisa menghilangkan bayang tentang kampus impianku dan juga cita-citaku. Aku masih berharap bahwa aku bisa keluar dari tempat ini dan memulai lembaran baru di tempat lain.
                Kuceritakan pula segala kemudahan-kemudahan yang kudapat selama satu semester ini. Mulai dari IP, peringkat, dan kenikmatan-kenikmatan yang lain yang kudapat selama ini. Kusampaikan pula inginku untuk bisa keluar dari kampus ini dan melanjutkan studi di tempat lain.


                Tanpa terasa air mata menetes di kanan-kiri pipiku, baru kini kusadari nikmat Allah yang begitu dahsyat yang senantiasa mengalir tiada tara. Dada ini sesak saat kuingat niat-niat jelekku selama ini. Jantungku berdegup begitu kencangnya saat kusadari bahwa saat ini Allah tengah mengujiku melalui nikmat-nikmatNya. Aku terlalu bodoh untuk dapat menyadari sendiri semua ini, hingga Allah mengutus seorang teman untuk menyadarkanku. Air mata itu tak terbendung lagi, tangisku semakin menjadi






Ya Allah terima kasih atas ujian yang Engkau berikan, semoga hamba termasuk hamba-hamba yang lulus dari ujian yang kau berikan. ampuni kekhufuran hambaMu ini ya Allah, terlalu banyak kesalahan yang Hamba perbuat, tapi Engkau selalu memberikan nikmat-nikmat yang tiada terkira pada hamba. Akhirnya baru kini  dapat hamba sadari bahwa nikmat-nikmat yang Engkau curahkan pada Hamba bukanlah nikmat semata, tetapi sesungguhnya  dibalik semua ini Engkau tengah menguji hamba. Terima kasih telah menyadarkan hamba ya Allah, hingga mulai saat ini hamba bisa lebih banyak mengucap syukur padamu, begitupun seterusnya.

Alhamdulillah

-belum selesai-

0 komentar:

Posting Komentar