Selasa, 10 Mei 2011

Untitled........................part 4

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Sore ini daun-daun bergemerisik tersapu semilir angin. Langit melukiskan warna jingga muda di ujung barat. Sore ini sungguh cerah. Kemudian terlintas sesuatu di pikiranku, sepertinya ada baiknya jika aku mengajak aga bermain basket. Mungkin ini salah satu cara yang tepat untuk mengembalikan ingatan aga. Dokter bilang “akan lebih baik jika nak aga selalu diajak untuk melakukan hal-hal yang sama seperti sebelumnya. Ini akan membatu mempercepat penyembuhan aga. Apalagi jika ia selalu didekatkan dengan orang-orang yang sangat disayanginya.”
Aku bergerak cepat mengambil bola basket di gudang penyimpanan, lalu aku berjalan menuju rumah aga di seberang jalan.
“kak agaaa……..”
“ehh..kania..sini masuk nak”
“ah..nggak tante, Kak Aganya ada tante? Mau ngajakin main basket. Udah lama nggak main”
“wah..bagus kalau begitu. Terima kasih banyak ya nak, kamu memang baik sekali. Sebentar tante panggilkan aga”
Wanita sebaya mamaku itu lantas menghilang di balik gorden berwarna gold berlukiskan kupu-kupu yang cantik. Wanita itu sangat lembut dan baik padaku.
Tak lama kemudian sebuah kepala menjulur dari jendela kaca tepat di hadapanku.
“berisik kamu….kamu pikir aku mau? Hhh…” itu yang dia ucapkan. Sakiiiiit sekali. Dengan langkah goyah aku berjalan pulang. Tak disangka tak diduga, hujan turun membasahi bumi dimana aku berpijak.
Hujan, ia memang sahabat karibku selama ini. Ia selalu menemaniku. Mungkin seandainya ia berjiwa, jiwa kami telah menyatu. Tapi meski hujan tak berjiwa, kami benar telah menyatu. Lihat saja kali ini, ia turun dari singgasananya sekedar menemani langkah goyahku. Ia tahu aku ingin menangis, hingga ia turun menemaniku, membiarkan rintiknya jatuh bersama air mataku. Ia tahu kalau aku tak ingin tangisku dilihat orang. Kau sahabat baikku hujan. Terima kasih..

akuriu

0 komentar:

Posting Komentar